Tuesday, July 19, 2011

Trancient Global Amnesia

Pendahuluan
Amnesia, mungkin kata ini sudah tidak asing lagi di telinga kita. Banyak sekali film, sinetron, ataupun buku-buku fiksi yang menyisipkan cerita mengenai amnesia di dalam alur ceritanya. Biasanya diceritakan bahwa seseorang mengalami amnesia setelah mengalami kecelakaan lalu lintas atau mengalami benturan di kepalanya. Korban tidak dapat mengingat semua peristiwa yang terjadi sebelumnya, bahkan tidak dapat mengingat namanya sendiri.
Di dalam cerita-cerita tersebut, amnesia dapat bertahan selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dan penderita akan dapat mengingat kembali memorinya yang hilang seiring dengan berjalannya waktu. Seperti apakah sebenarnya fenomena amnesia itu? Apakah sama seperti yang tergambar di cerita-cerita fiksi tersebut ataukah berbeda? Berikut ini penulis mencoba membahas mengenai fenomena amnesia .

Otak


Otak terdiri dari dua hemisfer, yaitu hemisfer kanan dan hemisfer kanan. Kedua hemisfer ini bekerja mengikuti prinsip contralaterality di mana hemisfer kanan berfungsi untuk mengontrol bagian tubuh sebelah kiri dan hemisfer kiri berfungsi untuk mengendalikan bagian tubuh sebelah kanan. Bagian otak yang berperan pada fungsi kognitif disebut fungsi kortikal tingkat tinggi (higher brain function ).
Fungsi kortikal pertama:
• Penglihatan di kortex oksipital kiri dan kanan
• Pendengaran di kortex temporal kiri dan kanan
• Penciuman di kortex limbik frontal kiri dan kanan
• Perasa (eksteroseptif & propioseptif) di kortex parietal kiri dan kanan
• Pengecap di kortex insula kiri dan kanan
• Pergerakan di kortex motorik frontal kiri dan kanan

Pada perkembangan individual otak, khususnya hemisferium terdapat spesialisasi otak yang berbeda, yaitu perbedaan fungsi luhur otak belahan kiri (hemisfer kiri) dan kanan (hemisfer kanan).
Belahan otak kiri :
• Merupakan pusat otak yang dominan untuk berbahasa lisan dan tulisan.
• Berperan dalam proses berpikir yang logis, analitis, linier dan bertindak yang rasional.
• Diperlukan untuk kemampuan akademik di sekolah formal .
Belahan otak kanan :
• Berperan dalam pengamatan diri, pengamatan ruang, dan pengamatan lingkungan (Visuospatial).
• Berbahasa non verbal, gaya bahasa, menyanyikan lagu yang dikenal & mengenal nada lagu.
• Fungsi emosi yang berhubungan dengan visuospasial. Mengenal dan memahami orang lain dengan mimik gembira atau marah, bidang seni pahat, seni lukis, seni musik.
• Berperan dalam proses berpikir yang holistik, dimana berkaitan juga dengan fungsi emosi dan intuisi.
• Pusat berimajinasi, penting untuk kreativitas seseorang untuk berkarya.
• Berkembang dengan pengalaman formal dan non formal (pengalaman diluar sekolah).

Memori
Memori dipahami sebagai kumpulan dari kemampuan mental yang tergantung pada beberapa system dalam otak. Di sini akan dibahas secara singkat 4 sistem memori, yaitu : episodic memori, semantic memori, procedural memori, dan memori kerja. Perbedaan antar system memori tergantung pada perbedaan struktur neuroanatomical. Beberapa system dihubungkan dengan kesadaran (eksplisit) dan dengan sadar bias diulang atau dipanggil kembali (declarative), di mana lainnya diekspresikan oleh perubahan tingkah laku (implicit) dan tipe ketidaksadaran (non declarative).
Episodic memori tergantung dari lobus medial temporal (termasuk hipokampus dan kortek entorinal dan peririnal). Pada kasus disfungsi system episodic memori , kemampuan belajar informasi tidak bisa diperoleh kembali (amnesia retrograde).
Semantic memori tertuju pada penyimpanan umum konsep dan fakta pengetahuan yang tidak berhubungan dengan memori yang spesifik. Sepertihalnya episodic memori, semantic memori adalah system memori yang deklaratif dan eksplisit. Penyakit Alzheimer adalah kekacauan klinis yang paling sering terjadi pada kerusakan semantic memori.
Procedural memori ditujukan pada kemampuan untuk belajar tentang bertingkahlaku, kemampuan kognitif, dan algoritma. Penyakit Parkinson adalah kekacauan yang paling umum yang mempengaruhi procedural memori.
Memori kerja adalah kombinasi bagian tradisional dari perhatian, konsentrasi, dan memori jangka pendek. Memori kerja secara tradisional telah dibagi dalam komponen yaitu proses informasi fonologik atau informasi spasial dan system tersendiri yang menunjukkan pada sumber perhatian. Penyakit degeneratif yang dapat mengganggu fungsi dari memori kerja termasuk Alzheimer, Parkinson, dan Huntington.

Gangguan Amnestik
Gangguan amnestik (amnestic disorder) atau biasa disebut dengan amnesia didefinisikan sebagai hilangnya sebagian atau seluruh kemampuan untuk mengingat peristiwa yang baru saja terjadi atau peristiwa yang sudah lama berlalu di mana kondisi ini tidak berhubungan dengan keadaan delirium atau demensia.
Gangguan amnestik seringkali mengikuti sebuah peristiwa traumatis seperti benturan keras di kepala, kejutan listrik, atau suatu operasi. Amnesia hanya terjadi selama beberapa menit atau beberapa jam (tergantung pada beratnya cedera) dan akan menghilang dengan sendirinya. Secara umum terdapat dua bentuk amnesia, yaitu amnesia retrograde dan amnesia anterograde. Pada amnesia retrograde, penderita akan mengalami ketidakmampuan memunculkan kembali ingatan masa lalu yang lebih dari peristiwa lupa biasa. Sedangkan pada amnesia anterograde, penderitanya tidak akan bisa mengingat apapun yang terjadi setelah munculnya amnesia ini walaupun baru berlalu sesaat.
Suatu aspek yang menarik dari amnesia adalah tidak semua jenis memori terganggu. Walaupun penderita amnesia pada umumnya tidak mampu mengingat fakta lama tentang kehidupan mereka atau untuk mempelajari fakta baru, mereka tidak mengalami kesulitan dalam mengingat dan mempelajari kecakapan perceptual dan motorik.
Jenis memori yang bias terkena amnesia :
o Memori Jangka Pendek : ingatan akan peristiwa yang terjadi beberapa detik sebelumnya.
o Memori Jangka Menengah : ingatan akan peristiwa yang terjadi beberapa detik sampai beberapa hari sebelumnya.
o Memori Jangka Panjang : Ingatan akan peristiwa di masa lalu.

Umumnya amnesia yang terjadi adalah gangguan memori jangka pendek. Pada kelainan lobus temporalis kiri menyebabkan gangguan memori verbal (tidak ingat apa yang disebutkan) sedangkan kelainan pada lobus temporalis kanan menyebabkan gangguan memori visual (tidak ingat apa yang diperlihatkan).

Transient Global Amnesia
Transient Global Amnesia (amnesia menyeluruh sekejap) merupakan serangan lupa akan waktu, tempat dan orang yang terjadi secara mendadak dan berat.amnesia jenis seperti ini sangat jarang terjadi dan umumnya terjadi pada orang lanjut usia dengan penyakit vaskuler. Serangan berlangsung selam 30 menit sampai 12 jam atau lebih.
Pada pria, TGA lebih sering terjadi setelah adanya kejadian pemicu yang bersifat fisik. Pada wanita, TGA berhubungan dengan kejadian-kejadian pemicu yang bersifat emosional, sejarah kecemasan, atau kepribadian patologis.

Patofisiologi
Patofisiologi yang tepat pada TGA sampai saat ini masih belum jelas. Laporan pemeriksaan dengan menggunakan PET (Positron Emission Tomography), DWI (Diffusion-Weighted MRI), SPECT (Single Photon Emission Computed Tomography) dan MRS (MR Spectroscopy) mengindikasikan beberapa hal yang dapat mempengaruhi TGA, antara lain :
 Pada PET dan DWI, selama mengalami TGA, darah yang mengalir ke area-area otak tertentu yang berkaitan dengan pemunculan kembali memori terganggu. Hal ini termasuk thalamus dan atau struktur temporal mesial.
 Hakan dkk. menemukan adanya sedikit peningkatan sinyal di dalam parahippokampal gyrus kiri dan splenium pada korpus kalosum dengan menggunakan DWI pada seorang pasiennya. Eustache dkk dengan menggunakan PET melaporkan depresi yang menyebar di dalam korteks lateral frontal kiri. Strupp dkk dengan menggunakan DWI menemukan perubahan-perubahan terutama di bagian temporal medial pada pasien-pasien dengan TGA.
 Winbeck dkk menemukan perubahan DWI akut pada pasien dengan TGA.
 Yamane dkk melaporkan difus hipoperfusi serebral pada SPECT.
 Bartsch dkk menemukan bahwa dari 7 pasien TGA, 4 di antaranya memoloki abnormalitas difusi yang berhubungan dengan lesi T2 di dalam sektor CA-1 pada hipokampus. Sedangkan pada 3 pasien lainnya, MRS menunjukkan laktat maksimum.

Sejarah Klinis
Sindrom TGA dikemukakan pertamakali oleh Morris Bender dalam Journal of the Hillside Hospital pada tahun 1956. kemudian Fisher dan Adams menulis secara khusus mengenai TGA dalam Acta Neurologica Scandinavia pada tahun 1964. sejak saat itu, TGA menjadi sindrom yang sering dibicarakan, namun etiologi sebenarnya masih belum sepenuhnya dimengerti.
 TGA secara spesifik mempengaruhi fungsi memori. Pasien dapat menyimpan informasi, namun tidak dapat memunculkan kembali memori tersebut.
 Pemicu TGA seringkali termasuk tekanan fisik, stress emosional berlebihan, rasa sakit, seksual intercourse, dan manuver Valsalva. Pemicu-pemicu ini memiliki ciri umum yaitu peningkatan venous kembali ke vena cava superior.
 Obat-obatan juga dapat memicu munculnya simptom-simptom yang sama. Misalnya, penggunaan obat sedatif-hipnotik, atau pramedikasi dengan midazolam. Alkohol berlebihan juaga dapat memperparah fenomena ini.
 Perlu dipertimbangkan juga latar belakang sosial dan keluarga pasien. Pantoni dkk menemukan bahwa pasien TGA sebagian besar memiliki anggota keluarga yang mengalami TIA (Transient Ischemic Attack).
 TGA sebagai manifestasi TIA biasanya dikenali dari perubahan tingkahlaku pasien. Pasien tampak seperti bingung, banyak bertanya mengenai apa yang dilakukan oleh dirinya.


Daftar Rujukan:
Ashcraft, Mark H. 1994. Human Memory and Cognition second edition. New York : HarperCollins College Publishers.
Atkinson, Rita L. et al. Tanpa tahun. Pengantar Psikologi edisi ke-11 Jilid 1. Interaksara.
Nevid, Jeffrey S. et al. 2005. Psikologi Abnormal edisi ke-5 jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Retnaningsih. 2008. Neurologi Update 2008: CEDERA KEPALA TRAUMATIK. (online :
Sucholeiki, Roy. 2008. Trancient Global Amnesia. online :

No comments:

Post a Comment